Selasa, 27 April 2010

Pemakaian Mikroskop

PEMAKAIAN MIKROSKOP

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bioproses tidak terlepas dengan kehidupan makhluk yang bersifat mikroskopik yang disebut mikroba, yaitu makhluk yang mempunyai ukuran sel sangat kecil, dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan pertolongan mikroskop. Jenis mikroba tersebut dapat berupa kapang, bakteri, ragi yang mempunyai bentuk yang berbeda dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop pada pembesaran beratus atau beribu kali. Selain bentuknya bagian-bagian dari mikroba hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop, juga keadaan mikroba yang mati atau hidup dapat dilihat dengan bantuan bahan lain, yaitu zat warna.

Pengguanaan mikroskop cukup luas, baik d ibidang industri maupun bidang lain, terutama dalam industri makanan atau minuman, dimana faktor lingkungan yang higienis sangat berperan. Selain itu industri yang mengandalkan proses fermentasi untuk mendapatkan produk, juga bidang farmasi dan kedokteran.

1.2 Tujuan

Tujuan Umum :

Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat :

1. Mempergunakan mikroskop

2. Mengetahui berbagai bentuk mikroba dan bagian-bagian mikroba

3. Membedakan mikroba yang hidup dan mati

Tujuan Khusus :

1. Dengan pembesaran yang berbeda didapatkan bagian-bagia mikroba yang lebih

jelas

2. Dengan bantuan zat warna mikroba yang hidup dan mati dapat diketahui

II. LANDASAN TEORI

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan dan penyebaran jasad hidup yang termasuk mikroba (jasad renik, mikrobia, mikroorganisme). Ilmu ini mempelajari kehidupan jasad hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda dengan jasad lain. Sifat kehidupan dari mikroba dipelajari dari segi sitologi/genetik dan proses-proses metabolisme sel (biokimia sel). Untuk melihat mikroba dapat digunakan kaca pembesar seperti lop atau mikroskop. Kehidupan dari mikroba mulai dikenal setelah Anthony van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop sederhana yang hanya terdiri dari satu lensa dan melakukan pembesaran kurang dari 200 kali. Dengan perrkembangan jaman mulai dikenal bermacam-macam bentuk dan jenis mikroskop dari yang sederhana sampai modern. Mikroskop ada yang monokuler, yaitu lensa okuler hanya satu atau binokuler, yaitu lensa okuler ada dua, jenisnyapun cukup banyak dari yang sederhana dimana sebagai sumber cahaya berasal dari luar dengan bantuan cermin atau sumber cahaya dari lampu atau yang modern seperti mikroskop electron. Dengan diketemukannya mikroskop dapat terungkap berbagai permasalahan yang berhubungan dengan mikrobiologi secara umum atau secara khusus yang berkaitan dengan kesehatan, pertanian, lingkungan.

Adanya mikroskop memberikan keuntungan yang sangat besar dalam bidang pekerjaan yang berhubungan dengan makhluk kecil seperti mikroba. Bentuk mikroba yang kecil, terutama bakteri dan virus mengakibatkan ukuran mikroba tidak dituliskan seperti ukuran yang saat ini kita kenal seperti millimeter atau sentimeter. Besaran untuk ukuran mikroba yang paling umum digunakan adalah mikron ( ), bahkan beberapa jenis menggunakan mikro-mikron atau sampai angstrom ( A ), bila besaran tersebut dnilaikan dengan mm atau cm adalah :

1 mikron = 1/1.000 mm atau 10 -3 mm

1 milimikron = 1/1.000 mikron atau 10 -6 mm

1 angstrom = 1/10 mikro-mikron atau 10-7 mm

Pengukuran dari mikroba tidak dapat langsung dilakukan, tetapi dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang diberi alat ukur dibagian dalam, dinamakan micrometer atau dipasangkan pada okuler mikroskop disebut dengan okuler mikrometer.


Bayangan yang akan diamati perlu dicari dengan melakukan pengaturan sinar yang masuk sehingga obyek yang diamati akan terlihat dengan jelas, hal oni dapat digambarkan sebagai berikut :




Selain pengaturan cahaya yang masuk perlu dilakukan pengaturan penggunaan preparat seperti cara menutup preparat menggunakan kaca gelas (cover), yaitu jangan sampai terjadi gelembung udara karena akan mengakibatkan kesulitan dalam pengamatan. Cara menutup dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :












III.
PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan yang digunakan

Alat yang digunakan :
  1. Mikroskop
  2. Kaca preparat dan kaca tutup
  3. Pipet
  4. Tabung reaksi

Bahan yang digunakan :

  1. Suspensi : kapang, bakteri, ragi
  2. Aquades
  3. Zat warna : methylen blue
  4. Kertas tissue

Gambar alat utama :























3.2 Rancangan percobaan :



3.2.1 Pemakaian mikroskop :

  1. Tempatkan mikroskop pada meja kerja, atur tinggi bangku duduk sehinggapenglihatan pada okuler mudah
  2. Ambil satu tetes suspensi pada kaca preparat dan tutup dengan kaca tutup, bilaSuspensi keluar dari kaca tutup bersihkan dengan kertas tissue
  3. Pada saat menutup suspensi dengan kaca tutup usahakan tidak ada gelembung udara, karena adanya gelembung mengganggu obyek yang akan digambar
  4. Putar knop penetapan kasar, hingga tubus (stange) mikroskop naik kira-kira 2 cmdan tempatkan preparat di tengah, kemudian cengkeram dengan jepitan
  5. Tempatkan lensa obyektif tepat diatas kaca preparat
  6. Buka diafragma seluruhnya dan nyalakan lampu, hingga bayangan gelap terang terlihat
  7. Naikkan tubus menggunakan knop penetapan kasar sampai mendekati lensa obyektif pada jarak kira-kira ½ cm diatas preparat
  8. Sekarang lihat melalui okuler dan gunakan knop penetapan halus sampai didapatkan bayangan obyek dengan jelas
  9. Gambar obyek yang didapat, bila sel terlalu banyak sehingga sulit digambar, encerkan dulu suspensi
  10. Ulangi cara diatas dengan pembesaran yang berbeda

3.2.2 Untuk mengetahui sel hidup dan mati digunakan larutan metilen blue


  1. Ambil satu tetes suspensi, tambahkan satu tetes larutan metilen blue
  2. Tutup dengan kaca tutup dan bersihkan dengan kertas tissue
  3. Lihat dibawah mikroskop dengan cara seperti di atas, catat sel yang berwarna dan tidak berwarna, sel yang mati berwarna biru dan sel yang hidup tidak menyerap warna, sehingga tidak berwarna.

3.3 Pengamatan

Bentuk-bentuk mikroba yang didapatkan dengan berbagai macam pembesaran dan dibedakan antara antara sel yang hidup dan mati

I
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA :

  1. Praktikan wajib menggunakan : jas-lab, masker, tutup kepala, sarung tangan untuk menghindari praktikan terhadap masuknya mikroba yang dipakai sebagai obyek
  2. Memberihkan tempat sekitar dari mikroba yang ada setelah praktikum selesai
  3. Kaca preparat, tutup kaca dan lensa dibersihkan menggunakan aceton
  4. Mencuci tanagn dengan sabun setelah praktikum selesai
  5. Makan dan minum susu sebelum praktikum

PUSTAKA

  1. Bevy L dan Nancy S.D, “Dasar Bioproses”. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat , Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2000
  2. Emmanuela, dkk, “Job sheet praktikum dasar bioproses “, Jurusan T. Kimia Polban November 2002.
  3. E. Gumbira Said,”Bioindustri” Penerapan teknologi Fermentasi”, PAU ITB, Penerbit PT. Mediyatama Sarana Perkasa, 1987
  4. Unus Suriawira, “Pengantar ikrobiologi Umum”, Penerbit Angkasa Bandung, 1985



PEMAKAIAN MIKROSKOP


I KOMPETENSI :

  • Mahasiswa mempunyai kompetensi dan trampil dalam mempergunakan mikroskop,
  • Bentuk mikroba dan kondisi mikroba.


II. INDIKATOR KOMPETENSI

1. Mikroskop dapat dipergunakan oleh mahasiswa dengan baik

2. Berbagai bentuk dan bagian-bagian mikroba diketahui oleh mahasiswa

3. Mikroba yang hidup dan mati dapat dibedakan oleh mahasiswa

4. Diketahui oleh mahasiswa dengan pembesaran yang berbeda bagian mikroba dapat diketahui

5. Dengan antuan zat warna mikroba yang hidup dan mati dapat diketahui

1 komentar: