Selasa, 27 April 2010

TEKNIK ASEPTIK

PEMBIAKAN DAN PEMIARAAN
MIKROBA DENGAN TEKNIK ASEPTIK
Oleh: Nancy Siti Djenar


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan atau pendayagunaan mikroba ( bakteri, kapang, khamir ) dalam produksi makanan dan minuman sudah dilakukan sejak lama. Sejak tahun 1940- an, penggunaan mikroba dikembangkan pula untuk produksi bahan kimia seperti aseton, butanol, asam sitrat dan biomassa. Sampai saat ini peranan mikroba melejit secara pesat sebagai agen biologis yang berperan penting dalam industri bioproses.Untuk memperoleh tingkat daya guna mikroba dan proses yang ekonomis, secara umum bioproses dikembangkan melalui tiga tahap sebagai berikut, skala laboratorium, skala pilot-plan dan skala industri. Dalam skala laboratorium dilakukan penyeleksian dan deskripsi kinerja mikroba dengan cara mengembangbiakannya dalam media tertentu.
Pembiakan dan pemiaraan mikroba dilakukan melalui penanaman (inokulasi) dari media lama ke media baru yang membutuhkan banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat dan lingkungan yang ada sangkut pautnya dengan media dan pekerjaan inokulasi benar-benar steril. Hal ini dilakukan untuk menghin-dari kontaminasi, yaitu masuknya mikroba yang tidak kita inginkan.
1.2 Tujuan
Secara umum mahasiswa diharapkan :
Berkompeten dan terampil dalam kegiatan inokulasi, pembiakan dan pemiaraan (kultur) mikroba dengan menggunakan teknik aseptik.
Secara khusus mahasiswa diharapkan :
a. Jenis jenis media untuk pertumbuhan dan pembiakan mikroba dapat dijelaskan dengan benar
b. Keterampilan teknik aseptik yang harus diterapkan di laboratorium dapat dimengerti dan diterapkan dengan benar
c. Keterampilan teknik teknik pembiakan mikroba dapat dikuasai dengan benar

II. LANDASAN TEORI
Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu mikroba maka perlu diadakan pemiaraan atau biakan (kultur, culture) mikroba. Kultur tersebut dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Guna memperoleh satu spesies saja dalam satu piaraan, maka perlu diadakan suatu piaraan murni (pure culture). Piaraan murni dapat diperoleh dari piaraan campuran (mixed culture) yang biasanya diperoleh dari udara, tanah, kotoran dan lain lain. Setiap laboratorium mikrobiologi umumnya memiliki koleksi pelbagai piaraan murni yang disebut dengan piaraan simpanan (stock culture/primary culture). Stock culture ini disimpan dan secara periodik harus dilakukan peremajaan dengan memindahkannya ke media baru yang steril. Media baru ini disebut piaraan turunan (sub culture). Pemindahan kultur ini harus dilakukan dengan cermat menurut teknik aseptik. Teknik aseptik adalah teknik pemindahan mikroba dengan menggunakan alat-alat yang steril serta aturan laboratorium tertentu agar tidak terjadi kontaminasi di dalam kultur tersebut.
Media yang akan digunakan untuk pemiaraan mikroba dapat berbentuk bahan alami dan buatan. Bahan alami antara lain ; tauge, kentang, daging dan sebagainya. Sedang-kan bahan buatan (sintetis) adalah senyawa kimia, organik maupun anorganik.
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu yaitu ;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar