Selasa, 27 April 2010

UJI HAMBATAN PERTUMBUHAN MIKROBA

UJI HAMBATAN PERTUMBUHAN MIKROBA
DENGAN MENGGUNAKAN ANTIBIOTIKA


1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antibotika merupakan suatu senyawa yang dikenal sebagai obat dari suatu penyakit yang menimbulkan adanya peradangan atau pembengkakan. Jika seseorang terkena sakit panas atau influenza atau penyakit peradangan lainnya, pada umumya para dokter menyertakan dalam salah satu resepnya adalah obat yang mengandung zat antibotika. Di dalam mikrobiologi antibiotik dipakai sebagai alat uji untuk mengetahui kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme
Penemuan zat antibiotika terus berkembang, sehingga perlu dilakukan pengujian secara berkala terhadap zat antibiotika tentang kemampuan dan aktifitasnya dalam menghambat pertumbuhan mikrorgansme yang menyebabkan peradangan. Dengan pengujian-pengujian tersebut dapat dianalisis dosis ataupun ambang batas dari suatu zat antibiotika yang diperlukan pada suatu penyakit

1.2 Tujuan

• Mengetahui cara kerja dalam uji hambatan pertumbuhan mikrorgansme oleh antibiotika
• Dapat melaksanakan uji hambatan pertumbuhan mikrorgansme oleh antibiotika
• Dapat menganalisis kemampuan antibiotika dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam berbagai konsentrasi antibiotika.


II LANDASAN TEORI

Pertumbuhan suatu mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh lingkunannya. Faktor lingkungan ini dapat dibagi menurut faktor biotik, misalnya : makhluk hidup, dan faktor abiotik, yaitu : faktor fisik dan faktor kimia. Faktor kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba disebut zat antiseptik atau zat bakteriostatik. Sedangkan zat yang dapat membunuh mikroba disebut desinfektan, germisida atau bakterisida.
Beberapa zat desinfektan dan antiseptik yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba di antaranya adalah, garam-garam logam, fenol, formaldehida, alkohol, deterjen, antibiotika, dan lain-lain.
Antibiotik yang digunakan untuk pengujian, misalnya : Strephtomycin, Tetracyclin, Amphicylin, dan Amoxylin.

III PERCOBAAN

3.1 Peralatan yang digunakan

• Tabung Reaksi Steril, 2 buah
• Pinset, 1 buah
• Kertas Saring Steril, 4 buah
• Cawan Petri Steril, 2 buah
• Pembakar Spiritus, 1 buah
• Pipet Ukur Steril, 1 ml, 1 buah
• Inkubator, 1 buah


3.1 Bahan yang digunakan
• Agar Kaldu steril
• Staphylococcus aureus, Serratia marcescens
• Antibiotika : PenislinG/Ampisilin/Tetrasiklin

3.2 Cara Kerja

Urutan kerja dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
• Campurkan 1(satu) ml suspensi biakan Staphylococcus aureus ke dalam 9(sembilan) ml agar-agar yang telah dicairkan dan didinginkan sampai suhu kira-kira 45-50 oC, dan tuangkan campuran ke dalam cawan petri.
• Ambil 1(satu) keping potongan kertas saring steril secara aseptik dengan pinset, dan celupkan ke dalam larutan yang mengandung zat antibiotika yang akan di uji.
• Untuk menghilangkan kelebihan larutan yang terisap oleh kertas saring tadi, tempelkan kertas saring basah tersebut beberapa saat pada dinding tabung tersebut.
• Tempelkan kertas saring itu dengan hati-hati pada permukaan agar-agar dengan mengunakan pinset
• Beri label cawan petri dengan data yang dperlukan, misalnya : nama biakan, nama antibotika, nama penguji, tanggal, dan lain-lain. Kemudian bungkus cawan petri dan simpanlah pada inkubator yang suhunya 30oC, selanjutnya amati pertumbuhan mikroba setelah 24 (dua puluh empat) jam.

3.3 Data yang diambil

• Konsentrasi suspensi antibiotika
• Luas Kertas Saring
• Luas bidang kosong yang tidak mengandung mikroorganisme setelah inkubasi

Luas kertas saring (mm) Konsentrasi Antibiotik (ppm) Luas Bidang kosong (mm)






IV KESELAMATAN KERJA

• Gunakan peralatan sesuai dengan contoh penggunaannya oleh instruktur
• Pembakar spiritus adalah alat yang paling berbahaya, gunakan api saat bekerja saja dan matikan segera jika tidak terpakai.
• Hindari kontaminasi dengan bekerja dengan rapih, bersih, sistematik dan mengurangi bercakap-cakap saat bekerja.
• Pastikan bahwa inkubasi dilakukan pada temperatur yang tepat agar proses pengujian optimal.

V PENGOLAHAN DATA

5.1. Penyajian laporan


• Sajikan mekanisme kerja pengujian uji hambatan antibiotika
• Sajikan hasil pengujian berupa : luas permukaan kertas saring, luas bidang kosong yang tidak ditumbuhi mikroba

5.2 Hal-hal yang Dibahas dalam Laporan

Bahas hasil pengujian daya hambat antibiotika terhadap pertumbuhan mikroorganisme bandingkan hasil tersebut dengan hasil lainnya dari literatur dan percobaan oligodinamik


PUSTAKA
Sastramihardja, Ibrahim, “ Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar”, Jurusan Teknik Kimia, ITB, 1993
MW, Emanuaella et al, “ Petunjuk Praktikum Dasar Bioproses”, Jurusan Teknik Kimia Polban, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar