PEMBUATAN ASAM KLORIDA
(Agustinus Ngatin)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Asam klorida mempunyai banyak manfaat di laboratorium, antara lain adalah sebagai pembersih kerak, sebagai penetral basa, sebagai penentuan kadar basa di dalam larutan (untuk titrasi). Asam klorida juga merupakan sebagai larutan standar sekunder, artinya jika asam klorida akan digunakan sebagai peniter perlu distndarisasi lebih dahulu. Oleh karena itu, untuk kebutuhan teknis dapat disediakan oleh lab sehingga dapat memperkecil biaya , s ebab jika membeli asam klorida yang pa harga mahal. Selain itu, percobaan ini juga dapat melatih mahasiswa untuk lebih terampil. Berdasrkan hal itulah, percobaan ini layak dilakukan di laboratorium satuan proses.
1. 2.Tujuan Percobaan
Setelah mempelajari dan melakukan percobaan ini, diharapkan
mampu menjelaskan pembuatan asam klorida dalam skala lab
mampu menuliskan reaksi yang terjadi
mampu menghitung kesempurnaan reaksi (efisiensi) selama proses dengan perlatan yang sederhana
II. LANDASAN TEORI
Asam klorida (HCl) mempunyai sifat sangat korosif dan berbahaya bahgi kesehatan manusia bila kontak atau terserap ke dalam tubuh manusia. Asam klorida (HCl) mempunyai sifat sebagai berikut.
HCl adalah gas tak berwarna , berbau merangsang menyerang hidung dan tenggorokan
HCl sukar dicairkan, cairannya membentuk titik didih – 85 0C
Mempunyai densitas 1,181 g/mL, bersuhu kritis 51,45 0C dan tekanan kritis 81,51 atm.
Bila gas HCl dilakukan dalam udara cair, gas HCl menjadi beku pada –111,4 0C.
Gas HCl mudah larut dalam air
Pada 15 0C kelarutannya 43% berat dan mempunyai kerapatan 1,231.
Asam HCl teknis mengandung 39% berat dan kerapatamya 1,2
Pembuatan HCl di laboratorium, dengan mereaksikan asam sulfat pekat pada klorida:
Cl - + H2SO4 = HSO4 - + HCl
Pada skala besar, HCl diproduksi dengan pembakaran klor dalam hidrogen. Sejumlah pendapat mengemukakan bahwa HCl merupakan hasil samping proses klorinasi senyawa organik.
Di Industri, asam klorida dibuat berdasarkan bahan baku garam dapur, asam sulfat pekat, dan batubara sebagai bahan bakar.
Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) dengan asam sulfat 100% dimasukkan dalam dapur dari besi tuang yang dilengkapi dengan pengaduk. Pada suhu kamar terjadi reaksi:
NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HCl
Pada suhu panas terjadi reaksi:
2NaCl + H2SO4 Na2SO4 + 2HCl
Garam natrium sulfat (Na2SO4) ditampung di bawah dapur dan gas hidrogen klorida didinginkan dan direaksikan dengan air, maka terjadilah asam klorida cair.
III. PERCOBAAN
3.1. Susunan alat dan bahan kimia
reactor bermulut tiga 1 buah
pengaduk jangkar 1 buah
adapter (penyambung reactor dengan kondensor)
termometer 2 buah
corong tetes 1 buah
pendingin (kondensor) 1 buah
Erlenmeyer 250 mL atau 100 mL 2 buah
selang
gelas ukur atau pipet 1 buah
neraca
buret 25 mL
corong biasa
gelas kimia 400 mL, 100 mL masing –masing 1 buah
Statif dan klem
Natrium klorida (NaCl) 50 gram
Asam sulfat (H2SO4) 30 mL
Larutan NaOH 0,1N
Indicator PP
3.2 Prosedur kerja
3.2.1 Pembuatan asam klorida
Timbang reactor kosong
Timbang NaCl 50 gram dan masukkan ke dalam reactor
Rangkaikan reactor seperti pada gambar
Isikan asam sulfat sebanyak 30 mL ke dalam corong bervolume dan pasangkan pada reaktor
Tambahkan asam sulfat ke dalam NaCl tetes demi tetes
Lakukan percobaan pada suhu 50 0Catau 60 0C atau 75 0C atau 90 0C
Amatilah selama proses dan catat apa yang terjadi
Analisislah larutan yang terbentuk setelah proses selesai dengan mengukur pH larutan dengan indicator universal dan menentukan konsentrasi larutan HCl yang terjadi dengan larutan NaOH 1,0N
3.2.2. Penentuan konsentrasi HCl atau analisis produk
Pipet 5 mL larutan hasil dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL
Tambahkan 50 mL aquades ke dalam Erlenmeyer yang berisi HCl
Tambahkan indicator PP 3 tetes ke dalam larutan
Titrasi dengan larutan NaOH 1,0 N sampai terjadi perubahan warna
Catatlah volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi
Hitung konsentrasi larutan HCl
3.2.3. Penentuan konsentrasi asam sulfat sisa
Larutkan 1,0 gram zat dari reactor dan larutkan dalam 50 mL aquades yang sudah disiapkan dalam Erlenmeyer
tambahkan indicator PP 3 tetes
titrasi larutan dengan larutan NaOH 0,1N sampai terjadi prubahan warna
catat volume NaOH 0,1N
Hitung massa asam sulfat dalam reaktor
3.3. Diagram Alir Proses Pembuatan Asam Klorida
NaCl(50g) Asam sulfat pkt(30mL)
60-70 0C (30 menit)
RESIDU DESTILAT
3.2 Pengambilan data
No Komponen keterangan
1 Berat reactor
2 Berat NaCl
3 Volume asam sulfat/ berat asam sulfat
4 Berat reactor + zat
5 Berat zat
Penentuan neraca massa
Bahan Umpan (gram) Hasil (gram)
NaCl
Asam sulfat
Natrium sulfat
HCl
Massa yang hilang
Total
IV. KESELAMATAN KERJA
Asam sulfat bersifat korosif dan oksidator, sehingga perlu hati-hati dalam memperlakukannya dan menanganinya. Selain itu, asam klorida (HCl) yang dihasilkan merupakan gas yang beracun dan berbahaya bila terhirup atau terserap anggota badan manusia. Oleh karena itu, agar kita aman dalam melakukan percobaan ini perhatikan pertunjuka berikut.
Percobaan dilakukan di dalam lemari asam
Gunakan jas lab selama bekerja di lab
Persiapkan semua peralan yang akan digunakan]
Cek semua alat yang digunakan, tidak ada yang retak, selangnya bagus, penangas dapat diatur (diset pada suhu tertentu), dan gunakan vaselin di setiap sambungan
Rangkaikan peralatan dari bawah (penangas, labu bulat, tutup dan pengaduk jangkar, motor, adapter, dan kondensor, dan termometer.
Cek aliran air, selang, jika ada yang rusak diganti
Pengambilan asam sulfat dilakukan di lemari asam dan gunakan sarung tangan,penyiapan asam sulfat sebaiknya dilakukan saat akan ditambahkan dan gelas ukur dan ciring tetes dalam keadaan bersih dan kering.
Peralatan bekas asam sulfat cepat dicuci agar tidak mengenai teman kerja atau yang lainnya
V. PENGOLAHAN DATA
5.1 Perhitungan
> Hitung konsentrasi asam klorida
> Konsentrasi HCl = [(VNaOH . N NaOH) / 5 = p N
> Massa HCl = p x BEHCl x(vol penampung)/5 gram
> Hitung massa asam sulfat sisa
Massa asam sulfat =
(V NaOH x N NaOH x BEasam sulfat) x(brt zat)/1,0 gram
5.2 . Penyajian data
> Tabelkan data yang diperoleh dan hasil perhitungan
5.3. Pembahasan
> Bandingkan hasil percobaan dengan telaah teoritis
> Bahas mengapa hasil yang diperoleh efisiensinya rendah
VI. PUSTAKA
1. Chadwich,TF, (1985), General Chemistry & Inorganic Chemistry, second edition, New Delhi : S.Anand &Company
2. Liptrot GF, (1987), Modern Inorganic Chemistry, 4nd, London: ELBS
3. Suminar Achmadi,PhD(Perucci,Ralph), (1987), Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern, jilid 3, Jakarta : Penerbit Erlangga
Sabtu, 01 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar